Adegan Adam saat marah-marah terhadap pengendara motor |
Selama ini, Adam Gifari dikenal publik sebagai da’i dan dalang cilik yang memiliki jam manggung cukup padat. Tidak hanya di Soloraya, tetapi juga kota-kota besar lainnya. Tidak heran, jika masyarakat telah begitu familier dengan nama Adam. Di usia 12 tahun, putra pasangan raja dangdut, Rhoma Irama dan Gita Andini Saputri ini terus mengasah bakat dan kemampuannya. Inovasi dan kreativitas menjadi dua kata kunci yang mewarnai perjalanan karir Adam dalam melestarikan kesenian Jawa ini. Berbagai profesi dan peran telah dirambah oleh siswa kelas 6 SD Al Firdaus ini, mulai dari dalang wayang kulit, wayang beber, ketoprak, guyon maton, main gamelan, hingga menjadi penceramah agama dengan balutan budaya.
Adegan Adam dan Nada saat bersepeda di atas jembatan |
Tidak hanya sampai di sini, darah seni sang maestro dangdut yang mengalir pada dirinya terus dikembangkan. Sebagaimana kita tahu, Rhoma Irama dikenal masyarakat luas sebagai penyanyi dangdut, bintang film sekaligus mubaligh. Tampaknya, di usia yang masih belia ini, Adam sudah menunjukkan bakat dan potensi serupa dengan sang ayah. Terbukti, bocah yang dikenal supel kepada setiap orang ini mendapat tawaran untuk main film bertajuk pemanasan global atau global warming, yang saat ini menjadi isu terhangat di bidang lingkungan hidup. Sebuah rumah produksi bernama PT Airputih Abhimantra Media yang berlokasi di Bandung tertarik dengan figur Adam untuk menjadi pemeran utama dalam film dokumenter berjudul “Bumiku” dengan besutan stradara ternama Tonny Trimarsanto.
Adam sedang menghafal skrip di lokasi syuting |
Dalang pemanasan Global
Di dalam cerita film ini, peran utama dipercayakan kepada Adam dan Nada Zharfaina Zuhaira (12), yang menggambarkan dua karakter yang berbeda, yaitu profil anak kampung dan anak kota. Nada yang juga duta lingkungan hidup merupakan siswi SMP kelas 1, berasal dari Kota kembang, Bandung.
Adegan Adam saat pentas wayang beber |
Film dan buku
Sosialisasi tentang bahayanya pemanasan global yang bisa berakibat pada keberlangsungan kehidupan di bumi tampaknya menjadi persoalan serius bagi para aktivis atau lembaga peduli lingkungan hidup, termasuk DNPI. Oleh karenanya, bersamaan dengan proyek pembuatan film ini juga akan diterbitkan sebuah buku tentang pemanasan global. Nantinya, produk dari proyek ini berupa satu paket, yaitu dalam bentuk DVD film dan buku.
Adegan Adam dan Nada sedang menggambar wayang |
Cerdas dan profesional
Adam bersama sutradara film, Tonny Trimarsanto |
Kecerdasan dan profesionalisme Adam pada saat pengambilan gambar tidak dibantah oleh sang sutradara, Tonny Trimarsanto. Menurut Tonny, Adam memiliki bakat yang luar biasa dalam hak akting, memiliki karakter kuat, cepat dalam menguasai skrip, mampu beradaptasi dengan lawan main serta segenap kru film. Profesionalisme Adam juga ditunjukkan dengan rasa tanggungjawab yang tinggi untuk bersama-sama menyukseskan pembuatan film ini. Seperti, Adam selalu siap di lokasi syuting dan tampak serius dalam mengikuti adegan demi adegan. Padahal seusia Adam, biasanya agak susah dikendalikan dan lebih mementingkan bermain, ketimbang bekerja, ujar sineas muda berbakat yang sudah menghasilkan karya film lebih dari 30-an ini. (im@m)